Kompas.com - Apakah kita termasuk orang tua yang membiarkan anak untuk bebas beraktivitas? Jika iya, kita pasti tidak kesulitan menyuruh anak untuk tidur di malam hari. Sebab berdasarkan penelitian yang dilakukan di New Zealand, anak yang aktif tidak hanya cepat tidur tapi memiliki kualitas tidur yang baik.
Dr. Ed A. Mitchell, kepala penelitian yang dilakukan University of Auckland ini bercerita, ketertarikannya meneliti tentang kualitas tidur anak karena dirinya menemukan data 1 dari 6 orang tua melaporkan kesulitan untuk menyuruh anak-anak mereka tidur di malam hari. Alhasil, Mitchell melibatkan 591 anak-anak yang berusia 7 tahun dalam penelitiannya.
Bersama timnya, Mitchell memantau tingkat aktivitas yang dilakukan anak-anak tersebut selama 24 jam. Caranya? Dengan menempelkan sebuah alat pengukur di pinggang mereka. Secara rata-rata, butuh waktu 26 menit bagi orang tua untuk membuat anak-anak mereka tidur di malam hari. Tapi semakin aktif anak-anak mereka di siang hari, maka waktu yang diperlukan untuk menyuruh anak-anak tidur semakin pendek.
“Hanya dengan satu jam melakukan aktivitas fisik, membuat anak akan 6 menit lebih cepat tidur,” ucap Mitchell seraya menyebutkan penelitiannya telah dipublikasikan pada Archives of Disease in Childhood. Aktivitas fisik selama satu jam itu, Mitchell menambahkan, jika dikonversikan dengan olahraga, sama saja dengan meminta anak-anak untuk berlari. “Walaupun sebenarnya dengan 43 menit saja mereka beraktivitas fisik, anak-anak sudah tercukupi kebutuhan olahraganya.”
Selain membuat anak-anak cepat tidur, aktivitas fisik juga membentuk jantung dan berat badan yang sehat pada anak-anak. Sedangkan pada kualitas tidur, anak-anak yang tidur lebih cepat akan memiliki waktu yang lebih lama untuk menikmati tidur.
Dan ketika tidur inilah hormon pertumbuhan anak bekerja lebih maksimal, itu mengapa kualitas tidur akan selalu berkaitan dengan status kesehatan anak secara menyeluruh. “Bahkan pada anak-anak mulai ditemukan, kesulitan tidur membuat mereka berisiko mengalami obesitas,” tegas Mitchell.(PreventionIndonesia/Siagian Priska)
Sumber : http://health.kompas.com/index.php/read/2011/03/11/16261420/Anak.Aktif.Lebih.Mudah.Tidur
Dr. Ed A. Mitchell, kepala penelitian yang dilakukan University of Auckland ini bercerita, ketertarikannya meneliti tentang kualitas tidur anak karena dirinya menemukan data 1 dari 6 orang tua melaporkan kesulitan untuk menyuruh anak-anak mereka tidur di malam hari. Alhasil, Mitchell melibatkan 591 anak-anak yang berusia 7 tahun dalam penelitiannya.
Bersama timnya, Mitchell memantau tingkat aktivitas yang dilakukan anak-anak tersebut selama 24 jam. Caranya? Dengan menempelkan sebuah alat pengukur di pinggang mereka. Secara rata-rata, butuh waktu 26 menit bagi orang tua untuk membuat anak-anak mereka tidur di malam hari. Tapi semakin aktif anak-anak mereka di siang hari, maka waktu yang diperlukan untuk menyuruh anak-anak tidur semakin pendek.
“Hanya dengan satu jam melakukan aktivitas fisik, membuat anak akan 6 menit lebih cepat tidur,” ucap Mitchell seraya menyebutkan penelitiannya telah dipublikasikan pada Archives of Disease in Childhood. Aktivitas fisik selama satu jam itu, Mitchell menambahkan, jika dikonversikan dengan olahraga, sama saja dengan meminta anak-anak untuk berlari. “Walaupun sebenarnya dengan 43 menit saja mereka beraktivitas fisik, anak-anak sudah tercukupi kebutuhan olahraganya.”
Selain membuat anak-anak cepat tidur, aktivitas fisik juga membentuk jantung dan berat badan yang sehat pada anak-anak. Sedangkan pada kualitas tidur, anak-anak yang tidur lebih cepat akan memiliki waktu yang lebih lama untuk menikmati tidur.
Dan ketika tidur inilah hormon pertumbuhan anak bekerja lebih maksimal, itu mengapa kualitas tidur akan selalu berkaitan dengan status kesehatan anak secara menyeluruh. “Bahkan pada anak-anak mulai ditemukan, kesulitan tidur membuat mereka berisiko mengalami obesitas,” tegas Mitchell.(PreventionIndonesia/Siagian Priska)
Sumber : http://health.kompas.com/index.php/read/2011/03/11/16261420/Anak.Aktif.Lebih.Mudah.Tidur
0 komentar:
Posting Komentar